Preman Kembali Intai Pantai Air Manis Padang
http://tusrita.blogspot.com/2017/06/preman-kembali-intai-pantai-air-manis.html
Pintu masuk Pantai Air Manis (foto Hms) |
Selama ini, Pantai Air Manis identik dengan premanisme. Parkir
ganda, pungutan liar, harga mencekik menjadi momok negatif selama ini. Malahan, hal ini telah menjadi keluhan turun temurun para wisatawan
yang ingin menikmati keindahan pantai yang melegenda tersebut.
Walau Pemerintah Kota Padang terus berupaya memberangus premanisme, namun
belum sepenuhnya berhasil. Malahan mereka ingin mencoba-coba memanfaatkan momen
lebaran kali ini untuk meraih keuntungan pribadi.
- Baca juga: Pemudik Tetap Idolakan Premium
Senin (26/6/2017) siang, hal sama kembali terjadi. Sejumlah preman
berkeinginan untuk menguasai gerbang masuk objek wisata yang dikenal dengan
cerita "Malin Kundang" itu. Mereka bermaksud memungut retribusi
secara liar serta mengeruk keuntungan dari para pengunjung yang masuk ke objek
wisata tersebut.
Hal ini diakui, Kepala
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Medi Iswandi yang mengaku sempat
terjadi adu mulut, akhirnya duapuluh preman terbang hambur. "Iya, mereka
ingin menguasai gerbang masuk Pantai Air Manis dengan maksud ingin melakukan
pungutan liar di objek wisata ini," terang Medi.
Diceritakan Medi,
awalnya sejak pagi harinya dirinya bersama personilnya sedang melakukan
pengawasan di objek wisata tersebut. Dirinya melihat arus pengunjung memang
cukup ramai pada pagi hingga siang itu. Terbukti cukup banyak yang datang dan
membeli karcis.
Rupanya, arus
pengunjung yang cukup ramai itu membuat sejumlah oknum preman
"gatal-gatal" untuk meraih keuntungan pribadi. Medi Iswandi dan personilnya
pun awalnya memang telah mencium gelagat tersebut. Sebab, sejak pagi hingga
siang hari itu, beberapa oknum preman terlihat duduk-duduk tak jauh dari pintu
gerbang masuk Pantai Air Manis. "Mereka duduk di atas motornya memantau
kondisi," sebut Medi.
Siang harinya, seorang
oknum preman memberanikan diri mendekati pintu gerbang masuk Pantai Air Manis.
Medi pun langsung menghampiri. Saat itu juga terjadi adu mulut antara keduanya.
"Preman itu mengancam, jika mereka tidak diizinkan memungut tanpa karcis,
mereka akan bertindak," tutur Medi.
Saat itu Medi balik
melarang oknum preman tersebut. Medi juga mengancam akan melaporkannya ke pihak
kepolisian.
Medi pun mengaku,
sedari tadi dirinya memang sudah menghubungi pihak kepolisian dan selalu
berkoordinasi dengan Ketua Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) serta
Wakil Ketua Tim Saber Pungli, Andri Yulika. Beruntung saat itu juga datang
pihak kepolisian dan Tim Saber Pungli ke lokasi. Melihat kedatangan petugas,
duapuluh oknum preman itu pun terbang hambur melarikan diri.
Medi menyebut, dirinya saat ini terus berkoordinasi dengan pihak
kepolisian dalam mengamankan lokasi wisata di Kota Padang. Medi berpesan, jika
ada tamu yang merasa dirugikan oleh oknum tertentu agar memberi tahu pihak
berwajib. (Rel)