Pariaman Dikepung Jalan Berlubang

Pariaman Dikepung Jalan Berlubang

Keindahan Kota Pariaman menjelang senja

Kota Pariaman boleh bangga, karena  terkenal dengan objek wisatanya, Malahan, kota kecil yang pernah jadi pusat pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman ini memiliki Pantai Gandoriyah dan Pantai Kata yang selalu ramai dikunjungi di hari libur. Tapi, untuk memasuki Kota Pariaman pada lebaran tahun ini sedikit terganggu lantaran, buruknya jalan di kedua pintu gerbangnya.
Hal ini yang dirasakan Sony (38) perantau Jambi asal Lubuk Basung saat melewati jalur tersebut dari arah Kota Padang.

Dia mengaku pada awalnya sangat bangga menelusuri jalan Padang menuju Kota Pariaman. Namun,begitu memasuki pintu gerbang Kota Pariaman di Kuraitaji dia merasa terganggu lantaran jalan masih beraspal tanah. "Tragisnya, jalan tersebut juga telah dipenuhi lubang yang harus dielakkan," ujarnya, di Lubuk  Basung, Minggu (25/6/2017)

Begitu memasuki Kota Pariaman, Sony mengaku kembali bisa memacu kendaraannya dengan nyaman. Jalan mulus sebagai kebanggaan  Sumatera Barat selama ini kembali dirasakan Sony, Apalagi, di kawasan Nareh yang telah dilakukan pelebaran jalan, menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi Sony atas kampung halamannya.

Sayangnya, jalan mulus tersebut juga berakhir di perbatasan dengan Padang Pariaman di Nagari Pilubang. Pada kawasan ini memang telah ada pengaspalan jalan, tapi dilakukan terpotong potong. "Karena pengaspalan dua lapis, maka pada tiap potongan bisa menimbulkan kecelakaan. Selain itu, dengan berkurangnya kecepatan akan berpotensi terjadinya kemacetan saat lebaran atau terjadinya rem mendadak," ujarnya.

Malahan, Sony tak habis fikir dengan kondisi jalan di dekat Pasar Sungai Limau yang sudah nyaris hancur, namun justru dibiarkan. Padahal ujarnya lokasi tersebut nyaris akan memasuki Pantai Arta. "Pasar Sungai Limau selalu macet pada tiap lebaran, tapi dengan adanya kerusakan jalan tersebut otomatis kemacetan bakal semakin parah. Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan," ujarnya heran.

Pandangan sama dilontarkan Heru salah seorang warga Sungai Limau. Dia sebagai masyarakat juga merasa heran. Menurutnya, ada hal ganjil yakni, jalan mulus di aspal, sementara jalan berlubang dibiarkan. "Sudah pengaspalan terpotong potong, jalan rusak justru dibiarkan. Padahal, pengguna jalan sangat ramai di waktu lebaran ," ujarnya.  

Related

Sumbar 6576409515196607005

Post a Comment

emo-but-icon

Translate

Terkini

loading...
loading...
item