Wow PPP Sumbar Kembali Terbelah Dua
http://tusrita.blogspot.com/2016/09/wow-ppp-sumbar-kembali-terbelah-dua.html
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil
Muktamar Jakarta, Djan Faridz masih melakukan manuver politik ke daerah-daerah.
Kali ini, Djan Faridz membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII, Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW) PPP Sumatra Barat, di salah satu hotel, di Jalan Bundo Kandung,
Kota Padang, Selasa, 20/9/2016 sore.
Pembukaan ini dihadiri anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Sumatera
Barat I Epyardi Asda dan sejumlah kader PPP se-Sumbar.
Djan Faridz tetap tidak mengakui PPP kubu Muhammad Romahurmuziy, karena
dia meyakini secara hukum PPP kubunya menang di Mahkamah Agung.
Meskipun islah dengan kubu M Romahurmuziy, tetapi menurut dia itu hanya
akal-akalan dan tidak terlepas dari skenario Kementerian Hukum dan Hak Azasi
Manusia (Kemenkum HAM). “PPP yang sah adalah hasil Muktamar Jakarta,” katanya.
Dia menegaskan Kemenkum HAM adalah musuhnya PPP kubu Djan Faridz.
Karena Kemenkumham tidak patuh terhadap keputusan MA sementara keputusan MA
merupakan keputusan tertinggi di Indonesia.
Dua bulan lalu, DPW PPP Sumbar kubu M Romahurmuziy menggelar Muswil di
hotel bersebelahan.
Namun, kepengurusan PPP Sumbar ini masih di tangan formatur.
Sementara itu Selasa (20/9) PPP versi Djan Faridz juga melaksanakan Muswil VIII
karena tidak mengakui hasil muswil sebelumnya.
Ketua PPP Sumbar Yulfadri Nurdin ketika diminta komentarnya mengatakan
menanggapi dengan santai. “Itu menandakan PPP partai besar, jadi banyak
peminatnya,” kata Wakil Bupati Solok itu.
Muswil sebelumnya versi Romi, diselenggarakan atas nama Yulfadri Nurdin
selaku Ketua PPP Sumbar yang sah. Di Muswil versi Djan Faridz juga dilaksanakan
atas nama Yulfadri Nurdin. Hal itu juga ditanggapinya dengan biasa. “Karena
kami ingin kader PPP satu, tidak terpecah belah,” ujar Yul lagi.
Kenyataan ini jelas membantah statemen Ketum Romahurmuziy pada muswil
sebelumnya yang mengatakan setelah tidak akan ada lagi muswil lagi kecuali
Muswil IX, yang tentunya akan dilaksanakan lima tahun ke depan.
Sumber : Spirit Sumbar